Terdapat empat kata
Ibrani berbeda yang diterjemahkan sebagai orang
asing, yaitu: GER, TOSHAV, ZAR, NOCRI. Dalam pengertian sekarang keempat
kata ini memiliki arti yang berbeda.
GER berarti seseorang
yang memilih untuk berimigrasi dan menjadi bagian dari bangsa Israel (Im. 19:33, 34; 24:22). GER secara
khusus merujuk pada mereka yang memutuskan untuk pindah ke Israel dan menjadi
anggota bangsa Israel – pada dasarnya seorang imigran seperti Ruth. Orang asing
tersebut kemudian diberi hak dan kewajiban yang sama sebagaimana seorang Israel
asli (bdk. Bil. 15:29-30, 19:10, Im. 24:16, Ul. 31:12, dsb.). Khusus untuk mereka
ini (GER) diwajibkan untuk menaati semua perjanjian hukum Israel, seperti
menjalankan sabat, merayakan Hari Raya Paskah, merayakan Hari Raya Roti Tidak
Beragi, merayakan Hari Raya Pondok Daun,
merayakan hari Pendamaian, boleh mempersembahkan korban yang dilakuakn menurut
cara yang ditetapkan bagi putra-putra Israel, dsb. Di pengadilan mereka pun
diperlakukan secara adil sebagaimana bangsa Israel asli (Ul. 1:16, 17),
barangsiapa memperlakukan mereka secara tidak adil di pengadilan akan dikenai
kutuk (Bil.35:15; Yos. 20:9).
TOSHAV adalah seseorang
yang tinggal untuk sementara waktu (seorang pengembara, Kel. 12:45, Kej. 20:15). ZAR secara sederhana berarti orang
pendatang, orang yang tidak dikenal/orang awam (Kel. 29:33). NOCRI berarti
orang asing sesungguhnya, non-Israel/non-Yahudi (tidak berkeinginan untuk
menjadi penduduk asli Israel maupun untuk tunduk pada hukum-hukmunya, Kel.
12:43; Ams. 2:16). Mereka ini (NOCRI) terdiri dari buruh upahan, pedagang,
tawanan perang, orang Kanaan yang tidak dieksekusi atau diusir dari Tanah
Perjanjian, dan berbagai macam orang yang singgah di negeri itu (Yos. 17:12,
13; Hak. 1:21).
Meskipun terdapat
beragam tafsir atas sikap Allah terhadap orang-orang asing, akan tetapi pada
dasarnya Allah Israel tidak mengajarkan penindasan terhadap orang asing. Dalam
Kitab Suci kita bisa menemukan beragam bentuk perhatian Allah terhadap orang
asing. Misalnya Allah sangat memperhatikan penindasan dan penganiayaan terhadap
orang asing (Yeh. 22:29, 31), Allah melarang penindasan terhadap orang asing
(Zak.7:8-10), Allah mengampuni orang asing (Bil.15:22-26), Allah mengasihi
orang asing (Ul. 10:17-18), Allah menjanjikan keselamatan untuk orang asing
(Yes. 56:1-8), Allah akan menghukum penindasan orang asing (Mal.3:5), dan Allah
akan memelihara orang asing (Ul. 26:1-11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar