Jumat, 16 Januari 2015

Fransiskan Lutheran

Fransiskan Lutheran

Nama St. Fransiskus Assisi bisa dipastikan sebagai salah satu nama yang sudah familiar di kalangan umat Katolik Roma. Cara hidup Fransiskus yang radikal dalam mengikuti Kristus menarik banyak orang untuk bergabung dengannya. Mereka yang berusaha meniru cara hidupnya ini tidak hanya terdapat dalam Gereja Katolik Roma saja, tetapi bahkan sampai ke denominasi lain. Misalnya saja dalam Gereja Episkopal/Anglikan atau juga dalam Gereja Lutheran di mana terdapat The Order of Lutheran Franciscans. Pada kesempatan ini marilah secara singkat kita melihat The Order of Lutheran Franciscans.

Anggota Ordo terdiri atas pria dan wanita. Setiap anggota kelompok ini diwajibkan untuk menjalankan aturan umum yang merupakan interpretasi moderen atas Anggaran Dasar St. Fransiskus Assisi tahun 1223. Seturut aturan umum ini, maka setiap anggotanya diwajibkan untuk mengikrarkan kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan, serta mendoakan ibadat harian, menerima komuni setiap minggunya, memiliki pembimbing rohani, mengakukan dosa paling kurang dua kali setahun, menghadiri kapitel dan  pertemuan regional di mana dimungkinkan, dan secara finansial mendukung misi dan karya Ordo dan Gereja.

Kelompok ini mengakui Allah Tritunggal, mengakui Yesus sebagai Putera Allah, menerima Perjanjian Lama dan Baru, menerima credo ekumenis dan pengakuan iman Lutheran, dan menerima injil sebagai kekuatan Allah dalam menciptakan dan memenuhi Gereja-Nya bagi misi-Nya di dunia. Selain itu, Ordo ini juga menerima tulisan-tulisan St. Fransiskus Assisi dan St. Clara sebagai pembentuk hidup mereka sebagai sebuah Ordo religius.

Untuk menjadi anggota kelompok ini, seseorang yang ingin bergabung haruslah seorang Lutheran. Kaul-kaul yang diikrarkan oleh anggota kelompok ini (ketaatan, kemiskinan, dan kemurnian) diinterpretasikan oleh Ordo sesuai dengan perkembangan zaman. Mereka bekerja “di tengah dunia”, memiliki keluarga, memiliki rumah, dsb. Akan tetapi ada juga di antara mereka yang menghayati kaul-kaul tersebut secara lebih keras, misalnya dengan memilih tidak menikah dan menyangkal hak milik.

Anggota kelompok yang sudah berkaul mengenakan salib San Damiano sebagai penunjuk identitas mereka, sedangkan seorang novis mengenakan salib Tau. Di antara mereka ada juga yang mengenakan jubah Fransiskan, tetapi hanya dikenakan dalam kesempatan-kesempatan tertentu saja, semisal dalam pertemuan-pertemuan Ordo. Adapun masa pembinaan dalam kelompok ini adalah tahap postulat yang dijalankan minimal 6 bulan, kemudian tahap novisiat yang dijalankan paling kurang 2 tahun, serta tahap terakhir adalah tahap profesi sebagai seorang anggota Ordo. Ordo ini terdapat di Michigan, Texas, dan West Virginia, Amerika Serikat.


Disadur dari http://www.lutheranfranciscans.org/